preloader
  Back   

PEMIMPIN YANG TIDAK EGOIS

(Nehemia 5:14-19)

“Pula sejak aku diangkat sebagai bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai tahun ketiga puluh dua pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati" (Nehemia 5:14)

Setiap orang memiliki pengaruh dalam lingkup kehidupannya, entah dalam keluarga, pekerjaan, atau komunitas. Namun, kepemimpinan yang berintegritas seringkali menuntut pengorbanan dan keberanian untuk melawan arus kepentingan diri sendiri demi kebaikan banyak orang. Dalam kitab Nehemia 5:14-19, kita melihat teladan kepemimpinan Nehemia yang luar biasa, yang menempatkan kesejahteraan rakyat di atas keuntungan pribadinya.

Nehemia diangkat sebagai gubernur di tanah Yehuda selama 12 tahun, namun dia memilih untuk tidak mengambil hak-haknya sebagai pemimpin. Dia menolak untuk hidup mewah dan menuntut pajak yang berat dari rakyat, meskipun itu adalah hak yang sah sebagai seorang pemimpin. Nehemia lebih memilih melayani dengan hati yang tulus dan memberikan contoh hidup yang berintegritas. Dalam ayat 14-15, kita melihat bahwa Nehemia memiliki hak untuk menerima gaji, makanan, dan fasilitas mewah sebagai gubernur. Para pemimpin sebelum dia telah memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi, bahkan dengan menindas rakyat dengan pajak berat. Namun, Nehemia menolak mengikuti jejak mereka. Dia tidak mau memberatkan rakyat yang sudah mengalami kesulitan.

Kepemimpinan sejati bukan tentang mengambil keuntungan dari posisi, tetapi tentang melayani orang lain dengan tulus. Di dunia saat ini, seringkali kita melihat pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan orang banyak. Nehemia menunjukkan bahwa kepemimpinan yang berintegritas adalah tentang menempatkan kesejahteraan orang lain di atas kenyamanan diri sendiri. Kita mungkin tidak semua menjadi pemimpin dalam arti formal, tetapi setiap orang memiliki pengaruh di lingkungannya. Dalam pekerjaan, keluarga, atau komunitas, kita harus meneladani sikap Nehemia yang tidak mementingkan keuntungan pribadi, tetapi mengutamakan kesejahteraan orang lain. 

Evaluasilah, apakah dalam keputusan-keputusan kita, kita lebih mementingkan diri sendiri atau orang lain? (YS)

Share