Back   
KEKUATAN DI DALAM DIRI ORANG PERCAYA
"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28)
Selama kita hidup di dunia ini maka akan melewati berbagai musim kehidupan. Ada musim di mana kehidupan mengalami penderitaan dan sepertinya kita sendirian & tidak ada masa depan. Saat itu banyak orang yang menginginkan dan mengharapkan dapat segera meninggalkan dunia ini karena ingin segera meninggalkan penderitaan ini. Tanpa Tuhan, manusia tidak akan kuat menghadapi semua ini. Banyak orang mengandalkan kekuatannya sendiri, sehingga banyak orang putus asa, bermasalah dengan kejiwaannya, bahkan mengambil langkah bunuh diri.
Apa yang membuat anak Tuhan tetap kuat dan tegar di masa sukar? Kekuatan itu tidak dimiliki oleh orang yang tidak percaya atau yang tidak sungguh-sungguh percaya.
Pertama, Iman percaya kepada karya salib Kristus. Salib Kristus adalah bukti nyata besarnya KASIH ALLAH kepada manusia. Kasih yg sampai rela menyerahkan Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia agar tidak binasa. Dengan ketaatan-Nya dan juga karena kasih-Nya kepada kita, Kristus sudah rela mengorbankan nyawa dan mengalahkan maut. Kalau maut saja dikalahkan, maka tidak ada masalah atau penderitaan yang terlalu besar bagi Tuhan untuk diselesaikan.
Karena itu sebagai anak Tuhan, kita mengerti bahwa kita selalu memiliki HARAPAN saat kita berjalan bersama Tuhan. Kalau Anak-Nya diberikan kepada kita apalagi yang lainnya (Roma 8:32).
Kedua, Ada Roh Kudus yang menolong (Roma 8:26). Roh Kudus diberikan untuk menolong orang percaya yang ada dalam kelemahan dan membantu berdoa kepada Tuhan sesuai dengan kehendak Tuhan. Seringkali di dalam penderitaan, kita tidak tahu harus melakukan apa dan berdoa seperti apa. Hanya kebingungan, kesedihan dan kekhawatiran yang terkadang juga tidak bisa diungkapkan. Saat inilah Roh Kudus bertindak untuk menghibur dan memberi kekuatan melalui rhema Firman Tuhan serta mengajar dan menuntun melalui hikmat dan doa-doa yang kita panjatkan.
Ketiga, Mengerti tujuan hidupnya, yaitu menjadi serupa dengan Kristus (Roma 8:29). Penderitaan adalah alat untuk memproses kita semakin hari semakin menyerupai Kristus. Tuhan sudah memilih kita bahkan sebelum dunia dijadikan (Ef. 1:4) dan sebelum kita dilahirkan. Ketika masih dibentuk dalam kandungan ibu, hari-hari kita sudah tertulis dalam kitab-Nya (Mazmur 139:14-16). Setiap orang pilihan yang merespon panggilan-Nya akan dibenarkan dan dimuliakan (Roma 8:30).
Keempat, Tahu bahwa hidup di dunia hanya sementara. Orang percaya tahu dan percaya hidupnya bukan dari dunia. Tempat tinggal sesungguhnya bukan di dunia. Yohanes 14:2-3 berkata: "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada."
Menderita karena melakukan kebenaran sebagai murid Kristus sudah diberitahukan. Dunia sudah lebih dulu menolak dan membenci Kristus seperti tertulis di dalam kitab Yohanes 15:19: "Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu."
Kalau kita mengerti kebenaran ini, bagaimana kita sangat berharga di mata Tuhan dan Kristus sekarang menjadi Pembela kita, maka kita tidak akan gegabah dengan hidup kita. Hidup tidak lagi dikuasai oleh kepahitan, kemarahan, ketakutan, kesedihan dan kekhawatiran. Hidup ini sebenarnya bukan milik kita. Dan kita tidak berhak menentukan kapan mau hidup dan kapan tidak. Karena tangan Tuhan yang membentuk, menenun kita dan memberikan nafas kehidupan (Kej. 2:7). Hidup ini suatu saat kelak harus dipertanggungjawabkan.
Selama kita hidup dalam rancangan Tuhan, maka kasih Kristus tidak dapat dipisahkan dari kita. Tuhan juga turut bekerja DALAM SEGALA SESUATU untuk mendatangkan kebaikan. Pengorbanan-Nya yang besar tidak selayaknya digantikan atau dikalahkan oleh penderitaan, penindasan, kelaparan atau pemerintah serta kuasa-kuasa lainnya.
Marilah kita tidak menyia-nyiakan kasih dan anugerah keselamatan yang sudah diberikan Tuhan pada kita. Karena Tuhan sudah lebih dahulu mengasihi kita, yaitu saat kita masih berdosa. Bila kita sungguh-sungguh mengasihi-Nya, maka ada janji Tuhan di dalam 1 Korintus 2:9, yaitu: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia," Amin. (VG)