Back   
TIDAK SESUAI HARAPAN
"Tetapi, ketika aku mengharapkan kebaikan, malapetaka datang; ketika aku menantikan terang, kegelapan datang" (Ayub 30:26)
Ayat ini mencerminkan perasaan Ayub ketika ia mengalami penderitaan dan merasa harapannya tidak sejalan dengan kenyataan yang ia hadapi. Meskipun ia berharap akan sesuatu yang baik, yang datang malah kebalikan dari itu, yaitu penderitaan dan kegelapan.
Bahkan di ayat 31 Ayub berkata: "Permainan kecapiku menjadi ratapan, dan tiupan serulingku menyerupai suara orang menangis". Betapa kondisi hidupnya saat itu benar-benar berada di titik nol. Memainkan alat musik yang seharusnya bisa menghibur diri, malah terdengar sangat menyedihkan.
Kita mungkin mengalami masa-masa seperti Ayub, di mana harapan dan kenyataan tidak sejalan. Misalnya, sudah bekerja keras dan berharap mendapatkan hasil yang baik, tetapi terkadang yang terjadi justru sebaliknya—kesulitan, kegagalan, atau situasi yang mengecewakan.
Mengapa kita kecewa? Karena kita punya harapan namun ternyata, itu bukan rencana Tuhan. Saat rencana Tuhan yang terjadi dan tidak sesuai dengan rencana kita, maka kecewa yang kita rasakan.
Kita harus mengingat hal-hal ini:
Pertama, kita tidak bisa menyelami pikiran Allah. Dia punya rencana yang luar biasa jauh di atas rencana kita, yang terkadang tidak kita mengerti. Sehingga, yang terbaik adalah berserah Dan mempersilahkan Tuhan berkarya dalam hidup kita.
Kedua, ingatlah bahwa tanaman tidak bisa tumbuh pasti karena ada yang kurang. Mungkin kurang sinar matahari, air atau pupuk. Sama dengan kehidupan kita. Saat kita merasa tidak ada perubahan, mungkin ada yang perlu diperbaiki.
Ketiga, pasti ada sesuatu yang bisa kita syukuri. Sehebat apa pun masalah kita, cobalah cari 1 Hal yang patut disyukuri. Dengan begitu kita akan tetap bisa melihat kebesaran Allah.
Ingatlah, sebuah buku pasti terdiri Dari banyak halaman. Dari sekian halaman menyesakkan, pasti akan ada halaman akhir yang melegakan. Tetap percaya Dan berdoa. (SLS)