preloader
  Back   

BUKAN BUDAK TETAPI ANAK

“Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru:”ya Abba, ya Bapa!” (Roma 8:15)

Budak adalah manusia yang tidak mendapatkan hak-hak hidupnya karena diperdaya atau diperalat oleh manusia yang lainnya. Para budak kehilangan kebebasannya dan diperjualbelikan untuk melayani kepentingan orang lain. Dan mereka hidup dalam ketakutan. 

Hari-hari ini banyak anak Tuhan yang hidup dalam ketakutan karena banyak hal yang membelenggu kehidupannya. Ada 2 hal penting yang harus kita sadari supaya kita tidak menjadi takut lagi :

Pertama, TIDAK MENERIMA ROH PERBUDAKAN (ay.15a). Dalam Keluaran 6:5 tertulis: “Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat”. Tuhanlah yang sudah membebaskan dan menebus sehingga kita tidak menjadi budak dosa tetapi hidup dalam kemerdekaan.

Kedua, TELAH MENERIMA ROH YANG MENJADIKAN ANAK ALLAH (ay.15b). Yohanes 1:12 mencatat:  “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya”. Kita sudah diberikan kuasa sebagai anak Allah untuk dapat berseru “ya Abba, ya Bapa”. Kuasa yang diberikan Allah adalah kekuasaan yang tak terbatas, universal dan kekal atas alam semesta. 

Dalam 1 Tawarikh 29:11-12 Firman meneguhkan: “Ya TUHAN, punyaMulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah Kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya”.

Posisi kita bukan lagi budak tetapi menjadi anak Allah yang adalah sumber tertinggi kekuasaan, empunya segalanya sehingga kita tidak hidup terbelenggu. Bahkan sanggup lakukan perkara besar dan perkasa, AMIN PUJI TUHAN. (MW)

Share