Back   
WASPADA TERHADAP KATA-KATA
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya" (Amsal 18:21)
Penulis pernah menulis renungan berjudul The Power of Words sekitar tahun 2022 (Amsal 12:18) di mana kata-kata dapat berfungsi sebagai obat. Nah, pada kesempatan ini kita akan merenungkan sekali lagi mengenai kata-kata yang sangat mempengaruhi hidup atau mati kita (jalan proses kehidupan kita).
WASPADALAH TERHADAP KATA- KATA YANG ANDA KELUARKAN!
Perkataan yang kita keluarkan dapat mempengaruhi pikiran kita, apalagi kalau perkataan itu diulang-ulang, baik itu masih di dalam pikiran maupun kata-kata yang didengar oleh telinga kita. Semakin sering kita mengeluarkan kata-kata yang bersifat negatif: lemah, sakit, menderita, sulit, tidak mungkin, tidak akan bisa/berhasil, dan lain-lain, maka pikiran kita akan terpengaruh dan seluruh keberadaan kita akan merespon sesuai kata-kata tersebut.
Demikian pula sebaliknya jika kita mengeluarkan kata-kata yang positif: sehat, semangat, mudah, berhasil, sukses, pantang menyerah, selalu ada jalan, semuanya baik adanya, dan lain-lain), maka seluruh keberadaan kita pun akan merespon sesuai kata-kata tersebut. Bandingkan dengan ayat dalam Filipi 4:8: “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu".
Jadi, kata-kata kita akan mempengaruhi pilihan dan keputusan kita, apakah kita mau berjalan sesuai dengan janji Firman Tuhan, ataukah kita berada di jalan kita sendiri. Ingatlah bahwa kita adalah orang-orang yang terpilih dan rancangan Tuhan atas kehidupan kita adalah rancangan yang terbaik, rancangan yang mendatangkan damai sejahtera dalam kehidupan kita. Dengan perkataan kita, baik dalam pikiran maupun yang keluar dari mulut kita, maka kita akan menentukan proses kehidupan seperti apa yang akan kita jalani.
Oleh sebab itu, isilah perbendaharaan hati kita dengan Firman Tuhan agar yang keluar dari hati dan pikiran kita adalah hal-hal yang benar dan positif. Matius 12:34-37 mengingatkan kita agar setiap kata-kata yang sia-sia wajib kita pertanggung jawabkan. Jika kita memelihara mulut dan lidah kita (perkataan kita), maka kita akan tetap terpelihara pada waktu kita menghadapi kesukaran (Ams. 21:23 ).
Kesimpulannya, semakin mampu kita mengendalikan mulut dan lidah kita, maka semakin baiklah komunikasi kita baik secara internal maupun eksternal. Hal ini akan menumbuhkan karakter, iman dan perilaku kita dalam menjalani proses kehidupan kita saat ini. Mari kita penuhi hati dan pikiran dengan Firman Tuhan setiap hari. Berdoalah minta kepada Roh Kudus agar senantiasa kita diberikan hikmat dan kekuatan dalam mengendalikan kata-kata yang muncul dalam hati dan mulut kita. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua! (JPT)