preloader
  Back   

DOA HIDUP BERKECUKUPAN

“Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni: Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku" (Amsal 30:7-9)

Agur bin Yake adalah orang yang rendah hati, takut akan Tuhan, dan bijaksana, sekalipun dia mengaku tidak mempelajari hikmat (Ams 30:2-3). Kita tahu bahwa kerendahan hati adalah awal bagi pencarian hikmat Tuhan. Oleh karena itu kita akan merenungkan doa/permohonan Agur agar hidup kita berkecukupan.

Pertama, Doa yang Rendah Hati. Agur tidak meminta banyak hal, hanya dua permohonan. Ia sadar bahwa hidup ini singkat dan rapuh, sehingga yang terpenting bukanlah harta, kedudukan, atau panjang umur, melainkan hidup yang berkenan kepada Tuhan. Dalam kehidupan kita pun sering terjebak berdoa untuk hal-hal yang duniawi. Doa Agur mengajar kita memilah apa yang benar-benar perlu: kejujuran hati dan kecukupan hidup.

Kefua, Kejujuran Lebih Penting dari Kemakmuran.  Permintaan pertama Agur adalah dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan Kecurangan dalam bahasa aslinya אְוָשׁ) shāwʼ) yang berarti: kesia-siaan, kebohongan, sesuatu yang hampa dan menipu. Jadi bukan hanya kebohongan verbal, tetapi seluruh hidup yang kosong, palsu, dan menyesatkan. Agur meminta agar hidupnya dijauhkan dari segala bentuk kepalsuan, baik ucapan maupun gaya hidup yang menipu. Kebohongan dalam bahasa aslinya בָזָכּ רַבָדּ) dābār kāzāb) yang berarti: kata-kata dusta, pernyataan yang tidak benar. Kāzāb sering dipakai untuk menunjuk ketidaksetiaan atau sesuatu yang gagal memenuhi janji. Agur tidak ingin jatuh pada perkataan dusta, yang dapat menghancurkan relasi dengan Allah dan sesama. Integritas lebih berharga daripada emas. Bohong, licik, atau menipu mungkin memberi keuntungan sesaat, tetapi akan merusak jiwa kita.

Ketiga, Hidup dalam Kecukupan, Bukan Berlebih atau Kurang. Agur berdoa supaya tidak jatuh pada ekstrem: miskin atau kaya. Kekayaan bisa membuat hati sombong dan melupakan Tuhan, sementara kemiskinan bisa mendorong seseorang pada pencobaan untuk mencuri atau berbuat dosa. Ia meminta "makanan yang menjadi kehendak sesuai kecukupan artinya)– ḥuqqî leḥem nî ̱haṭripē (הַטְִריפֵנִי לֶחֶם חֻּקִי)“bagianku Allah. Dalam dunia yang selalu menuntut “lebih”, doa Agur mengingatkan kita untuk bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan hari ini. Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan, tetapi hati yang puas dalam Tuhan itulah sumber damai. Tuhan ingin kita hidup dalam rasa cukup (contentment).

Sebagai aplikasi, marilah kita belajar berdoa bukan hanya untuk “lebih”, tetapi untuk cukup, seperti yang diajarkan Tuhan dalam Doa bapa kami. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua! (JPT)

Share