preloader
  Back   

BERKAT DI SAAT KRISIS


(Kejadian 26)

Kita baru memasuki tahun 2025 di mana banyak orang yang mengatakan bahwa tahun 2025 ini situasi ekonomi akan semakin sulit. Akan ada banyak perusahaan yang tutup, mengurangi outlet nya dan mem PHK karyawannya. Tapi beberapa gereja dan hamba Tuhan mendapat pewahyuan yang sama yaitu bahwa tahun ini adalah tahun Kemenangan. Di HFC dikatakan sebagai The Year of Victorious Life. Kita semua tahu bahwa bagi Tuhan itu tidak ada yang mustahil. 

Mari belajar dari Ishak yang juga ada di masa krisis, yaitu kelaparan. Tapi Ishak dapat melewatinya dengan sangat baik. Bahkan diberkati secara luar biasa. Apa yang menyebabkan Ishak diberkati?

Pertama, Ada ketaatan. Seperti ayahnya Abraham, Ishak melakukan perintah Tuhan untuk tidak pergi ke Mesir, tapi tetap tinggal di Gerar sebagai org asing (Ay. 1-6). Ketaatan kepada perintah Tuhan (walaupun tidak mengerti) membuktikan iman percaya kepada Tuhan. Bukan hanya percaya tapi juga mempercayakan hidupnya kepada tuntunan Tuhan. Untuk orang yang taat Tuhan berjanji untuk menyertai dan memberkati sampai kepada keturunannya.

Kedua, Tidak malas dan tetap berusaha (ay. 12-14). Ishak menabur di tanah Gerar yang tentu nya tidak baik-baik saja. Kalau tanahnya baik, maka tidak akan terjadi kelaparan. Ishak juga beternak dan menggali sumur ayahnya yang sudah ditutup. Di sini jelas bahwa Ishak percaya bahwa berkat itu datangnya dari Tuhan.  Bukan karena kehebatannya sendiri. Ishak tetap melakukan bagiannya walaupun menerima janji berkat dari Tuhan. Dan terbukti Ishak semakin diberkati semakin lama semakin kaya sampai dinilai jauh lebih berkuasa daripada raja Abimelekh (ay. 16). 

Ketiga, Rendah hati (ay. 19-22). Ishak mau mengalah walaupun sumur-sumur yang digalinya direbut para gembala Gerar. Hal ini dapat terjadi karena Ishak tahu bahwa segala sesuatu adalah atas seizin Tuhan. Ishak juga tahu bahwa Tuhan sanggup memberi sumur yang lain. Ini terbukti dari Kejadian 26:22: "Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini."

Keberhasilan dan kuasa tidak membuat Ishak sombong dan merasa lebih berhak.Mengalah itu kelihatannya lemah dan kalah, tapi Tuhan bekerja di dalam kelemahan kita untuk menunjukkan kuasa-Nya. Tuhan mampu memberikan sumur atau berkat yang lain. Hasilnya  orang lain melihat dan tidak dapat menyangkal bahwa Tuhan menyertai dan memberkati Ishak (ay. 28). 

Keempat, Mengucap Syukur (ay. 25). Sebagai bukti bahwa Ishak mengucap syukur atas kebaikan dan penyertaan Tuhan, maka dibuatnya mezbah bagi Tuhan. Sehingga mereka dapat mempersembahkan kurban bakaran, berdoa dan menyembah Tuhan. Banyak orang setelah berhasil, melupakan kebaikan Tuhan dan tidak lagi mengutamakan Tuhan. 

Marilah kita merenungkan dan  belajar dari Ishak, agar Tuhan berkenan atas hidup kita. Krisis tidak menghalangi Tuhan mencurahkan berkat-Nya atas hidup kita. Tapi yang menghalangi adalah ketidaktaatan kita, kemalasan kita, kesombongan kita dan tidak bersyukur atas kebaikan-Nya. Biarlah kita meneladani Abraham dan Ishak agar penyertaan dan berkat itu turun atas kita, juga sampai pada keturunan kita. Dan kita diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain. Agar kasih, kuasa & kemuliaan Tuhan boleh dirasakan & dilihat semua orang. Amin. (VG)

Share