Back   
ALLAH MENYEDIAKAN
"Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama." (Kej. 22:7-8)
Dalam Kejadian 11:39 dikatakan bahwa Sarai mandul dan tidak bisa memiliki anak. Namun Allah menjanjikan akan memberikan keturunan kepada Abraham melalui Sarai. Abraham menunggu janji Tuhan selama 25 tahun. Dan setelah dia memiliki anak, Allah meminta kembali anak itu untuk dijadikan sebagai korban bakaran. Kalau kita berada diposisi Abraham tentu tidak mampu melakukan hal tersebut. Apa lagi mengorbankan anak yang sudah lama dinanti-nantikan. Namun karena ketaatan Abraham, dia rela mengorbankan anak satu-satunya kepada Tuhan. Dari kisah Abraham kita bisa belajar 2 hal:
Pertama, TAAT PADA PERINTAH ALLAH. Ketika Allah memerintahkan Abraham untuk pergi ke tanah Moria dan mempersembahkan anaknya yang tunggal yaitu Ishak, Abraham tidak melakukan tawar menawar dengan Allah. Abraham pergi dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan (ay 3). Dia taat pada perintah Allah. Abraham sadar bahwa segala sesuatu yang dia miliki adalah milik Allah. Kalau saat ini kita berada diposisi Abraham mungkin kita tidak rela dan melakukan negosiasi kepada Tuhan. Namun Abraham tidak melakukan demikian. Dia memberi dan melakukan apa yang telah Tuhan perintahkan kepadanya.
Kedua, RELA BERKORBAN. Sekalipun Abraham telah menunggu 25 tahun untuk mendapatkan keturunan, namun dia tidak bersungut-sungut ketika Allah memintanya kembali. Abraham mempersiapkan segala sesuatu untuk keperluan korban bakaran. Ketika Abraham hendak menyembelih Ishak, malaikat Tuhan berbicara dan mencegahnya. Allah telah mengetahui kesetiaan Abraham sehingga dia sendiri menyediakan korban bakaran baginya. Allah mengganti korban bakaran tersebut dengan domba jantan.
Dari ketaatan Abraham kita bisa belajar bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Allah. Ketika suatu waktu Tuhan mau mengambilnya kembali jangan kita berkecil hati atau merasa kecewa karena Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Gbu (ESH)