preloader
  Back   

KERETAKAN RUMAH TANGGA


(Kejadian 27-28)

Kebanyakan kasus keretakan dalam rumah tangga disebabkan karena perselingkuhan. Ketidaksetiaan kepada pasangan menjadi masalah yang seringkali menyebabkan keretakan rumah tangga. Selain itu, masalah ekonomi adalah masalah berikutnya yang sangat berpotensi menyebabkan keretakan dalam rumah tangga. 

Namun sedikit berbeda dengan keluarga pasangan Ishak dan Ribka. Pasangan ini nampaknya adalah pasangan yang ideal. Sementara pada saat itu menjadi hal yang biasa seorang pria memiliki gundik, Ishak memilih setia hanya kepada Ribka. Ishak tidak pernah dikisahkan memiliki gundik. Selain itu Ishak juga orang yang mapan secara ekonomi. Kejadian 26:12-13 menjelaskan bahwa Ishak adalah orang yang diberkati Tuhan dengan kekayaan. 

Namun dibalik "yang tampak ideal" itu, ternyata ada beberapa kelemahan pasangan ini yang memantik keretakan dalam rumah tangga. Apa saja itu?

Pertama, favoritisme. Bahasa lain dari favoritisme adalah pilih kasih. Jelas sekali dikisahkan bahwa Ishak lebih sayang kepada Esau sedangkan Ribka lebih sayang kepada Yakub (Kej. 25:28). Kecenderungan favoritisme yang jelas sekali menyebabkan keretakan dalam rumah tangga Ishak dan Ribka. Konflik antara Esau dan Yakub, yang hari ini kita baca, jelas sekali disebabkan oleh orang tua yang pilih kasih. 

Kedua, ketidaksepakatan. Ketidaksepakatan ini nampak dari sikap Ishak dan Ribka yang berbeda dalam meresponi kehendak Allah. Kehendak Allah tentang Yakub dan  Esau nampak pada Kejadian 25:23, bahwa anak yang tua (Esau) akan menjadi hamba anak yang muda (Yakub). Ishak dan Ribka tidak sepakat dalam menyikapi kehendak Tuhan ini. Ishak bersikeras memberkati Esau walau sudah tahu bahwa hal itu tidak sesuai kehendak Allah, sementara Ribka memakai penipuan untuk memaksakan penggenapan nubuat Tuhan atas Yakub tentang berkat anak sulung. Ketidaksepakatan ini jelas sekali menjadi pemicu masalah dalam rumah tangga.

Ketiga, kurang disiplin. Ishak dan Ribka bisa dibilang kurang disiplin dalam mendidik anak-anak mereka. Esau menunjukkan sikap impulsif dan kurang menghargai hal-hal spiritual dengan menjual hak kesulungannya. Dia juga mengambil istri perempuan Kanaan yang menimbulkan kepedihan hati Ishak dan Ribka (Kej. 26:35). Sementara Yakub, meskipun cerdas, menunjukkan sifat licik dan manupulatif yang didukung oleh ibunya. Anak yang tidak didik dengan baik jelas akan menjadi masalah dikemudian hari.

Keluarga pasangan Ishak dan Ribka memang banyak kelemahan. Kelemahan-kelemahan ini biarlah menjadi pelajaran buat setiap kita. Mari kita yang sudah berkeluarga jangan pilih kasih kepada anak. Mari kita suami dan istri memiliki kesepakatan dalam menyikapi kehendak Tuhan. Mari kita juga belajar mendisiplin anak-anak kita untuk hidup takut akan Tuhan dan mengasihi Dia. 

Keluarga pasangan Ishak dan Ribka memang tidak sempurna, namun lebih dari itu semua ada kasih karunia Allah yang membawa keluarga ini akhirnya mengalami pemulihan. Ishak akhirnya iklas memberkati Yakub (Kej. 28:1-5). Esau juga akhirnya memahami hati kedua orangtuanya (Kej. 28:6-9). Esau juga akhirnya diberkati Tuhan. Relasi Esau dan Yakub akhirnya juga dipulihkan Tuhan dikemudian hari. Keluarga kita mungkin juga bukanlah keluarga yang sempurna, tetapi biarlah kasih karunia Allah yang melimpah itulah yang menyempurnakan keluarga kita. Tuhan Yesus Memberkati. (YAS).

Share