Back   
MENCINTAI DIDIKAN
"Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu" (Amsal 12:1)
Didikan adalah kunci untuk memperoleh pengetahuan. Dalam konteks ini, didikan mencakup pembelajaran atau pengajaran yang berasal dari Tuhan, orang lain, maupun pengalaman hidup. Orang yang mencintai didikan tidak hanya merasa puas dengan apa yang telah mereka ketahui, tetapi juga selalu haus akan pemahaman yang lebih dalam. Mereka menyadari bahwa setiap didikan, meskipun sulit, adalah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh.
Sebagai orang percaya, kita harus terus belajar—baik melalui Firman Tuhan maupun pengalaman hidup. Mencintai didikan berarti bersedia dibentuk oleh Tuhan, bahkan dalam keadaan sulit.
Teguran adalah bagian dari proses didikan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa orang yang menolak teguran adalah dungu. Ini menjadi peringatan bagi kita agar tidak mengabaikan atau menolak koreksi. Ketika kita menerima teguran, terutama yang datang dari Tuhan atau orang-orang yang dipakai-Nya, kita harus melihatnya sebagai kesempatan untuk mengevaluasi diri dan bertumbuh menjadi lebih baik.
Orang yang bijaksana tidak merasa marah atau tersinggung ketika ditegur, tetapi justru memandang teguran sebagai sarana untuk memperbaiki diri. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk rendah hati dan selalu siap belajar. Mereka yang mencintai didikan akan bertumbuh dalam hikmat, pengetahuan, dan kebaikan. Mencintai didikan dan pengetahuan adalah tanda kebijaksanaan, sedangkan menolak teguran adalah ciri orang yang dungu.
Bagaimana sikap hati kita saat menerima didikan dan teguran?
Mari kita menjadi pribadi yang semakin dewasa dalam iman dan hikmat melalui setiap didikan yang kita terima. Jangan menolaknya seperti orang dungu. Amin. Tuhan Yesus memberkati. (EN)