preloader
  Back   

CARA HIDUP ORANG BENAR DI AKHIR ZAMAN

“Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu  tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…” (Flp 2:12)

Hidup di akhir zaman bukanlah perkara mudah. Dunia semakin gelap, nilai-nilai kebenaran makin ditinggalkan, dan orang hidup untuk diri sendiri. Rasul Paulus dalam Filipi 2:1–16 menolong kita memahami bagaimana orang benar seharusnya hidup di tengah zaman yang bengkok.

 
Pertama, orang benar dipanggil untuk hidup dalam kesatuan. Paulus berkata:  “hendaklah kamu sehati sepikir” (phroneō), artinya memiliki pola pikir yang sama dalam Kristus (ay. 2). Di akhir zaman, perpecahan menjadi senjata Iblis untuk melemahkan gereja. Kesatuan dalam kasih adalah kekuatan orang percaya.

Kedua, orang benar harus hidup dalam kerendahan hati. Paulus menekankan jangan mencari kepentingan sendiri (eritheia), melainkan menganggap orang lain lebih utama (ay. 3–4). Kristus sendiri rela merendahkan diri-Nya hingga mati di kayu salib. Di zaman, di mana kesombongan dan ambisi pribadi merajalela, kerendahan hati (tapeinophrosynē: menempatkan diri lebih rendah demi mengutamakan kepentingan orang lain) merupakan tanda hidup yang benar. 

Ketiga, orang benar dipanggil untuk menjadi terang. Paulus menggambarkan dunia ini sebagai “bengkok dan sesat” (skolios kai diestrammenos). Namun, di tengah kegelapan itu, orang percaya harus “bercahaya seperti bintang” (phainō, ay. 15). Orang benar tidak sekadar berbaur dengan dunia, tetapi berbeda secara radikal. Mereka bercahaya dengan kasih, kebenaran, dan kesucian, menjadi saksi bahwa Kristus hidup. Dunia membutuhkan kesaksian nyata, bukan hanya kata-kata. Hidup yang murni, tanpa bersungut-sungut dan pertikaian, akan menjadi terang yang kontras. 

Keempat, orang benar harus berpegang teguh pada Firman Tuhan. Paulus menulis: “sambil berpegang pada firman hidup” (epechō ton logon zōēs, ay. 16). Ini berarti bukan hanya memegang Firman Tuhan untuk diri sendiri, tetapi juga menawarkannya kepada dunia. Firman Tuhan menjadi kompas moral dan kekuatan rohani di tengah goncangan akhir zaman.

Aplikasi:  
Mari kita memulai dengan langkah kecil yaitu menjaga sikap rendah hati dalam keluarga, menghentikan kebiasaan bersungut-sungut, berani berkata benar di tempat kerja, dan meluangkan waktu khusus untuk membaca serta merenungkan Firman. Langkah sederhana ini akan membuat hidup kita bercahaya di tengah zaman yang gelap. Tuhan Yesus memberkati kita semua! (JPT)

Share