Back   
ORANG JAHAT DAN ORANG FASIK
"Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong" (Amsal 6:12)
Dalam Amsal 6:12, kita diberikan gambaran tentang sosok orang yang jahat. Orang ini digambarkan sebagai pribadi yang curang, suka menipu, dan berbahaya bagi orang lain. Ayat ini mengajarkan kita untuk waspada terhadap perilaku seperti itu.
Orang curang adalah dia yang berjalan dengan mulut serong. Orang yang sering kali melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kebenaran. Orang ini disebut curang karena selalu mencari cara untuk mengambil keuntungan dengan merugikan orang lain.
Orang jahat menggunakan kebohongan, fitnah, dan manipulasi untuk mencapai tujuannya. Mereka tidak jujur dalam perkataan dan tindakannya. Istilah “mulut serong” menunjukkan bahwa apa yang keluar dari mulutnya adalah kebohongan dan tipu muslihat. Mereka tidak segan-segan memutarbalikkan fakta untuk menipu orang lain atau meraih keuntungan.
Tuhan tidak suka dengan perilaku seperti ini. Dalam Alkitab, berkali-kali kita diingatkan bahwa Tuhan adalah Allah yang penuh dengan kebenaran dan Dia membenci kebohongan serta ketidakadilan. Ketika seseorang memilih untuk berjalan di jalan kefasikan, mereka bukan hanya menyakiti orang lain, tetapi juga menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan.
Orang jahat sering kali menggunakan cara-cara non-verbal untuk menipu dan merencanakan kejahatan. Mengedipkan mata dan gerakan-gerakan tubuh digunakan untuk mengatur persekongkolan dengan orang lain yang bertujuan jahat (ayat 13).
Orang ini juga penuh dengan niat jahat. Mereka selalu merencanakan hal-hal yang buruk untuk menjatuhkan atau menyakiti orang lain. Kejahatan tidak terjadi secara kebetulan, tetapi direncanakan dengan hati yang licik. Dia juga senang menciptakan konflik dan kekacauan di antara orang lain. Mereka menyebarkan kebohongan untuk memecah belah hubungan dan menyebabkan ketidakharmonisa (ayat 14).
Kehidupan orang yang jahat tidak akan bertahan lama. Tuhan tidak akan membiarkan kejahatan berlangsung terus-menerus. Pada waktunya, mereka akan menghadapi penghukuman dan kehancuran. Tuhan menjamin bahwa keadilan-Nya akan ditegakkan, dan mereka yang terus hidup dalam kefasikan akan mengalami kebinasaan. Orang yang terus-menerus berbuat jahat akan hancur oleh kejahatan mereka sendiri.
Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya hidup dengan integritas dan menjauhi setiap bentuk kejahatan. Kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran, karena kejahatan tidak akan pernah berbuah baik dan hanya membawa kehancuran pada akhirnya.
Amsal 6:12 memperingatkan kita tentang bahaya dari kehidupan yang jahat, penuh dengan kebohongan dan niat jahat. Orang seperti ini tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga membawa kebinasaan bagi diri mereka sendiri. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran, kejujuran, dan kasih.
Marilah kita menjauhi setiap bentuk kejahatan dan berjalan dalam terang Tuhan, sehingga hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Kita harus serius dalam menjalani kehidupan yang benar di hadapan Tuhan, karena konsekuensi dari dosa itu nyata dan mengerikan. (EN)