Back   
PERTANYAAN SEPANJANG ZAMAN
"Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: “ Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang- orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan" (Kis. 2:14-15)
Sepanjang sejarah dunia, iman tentang kekristenan selalu menjadi pertanyaan umat manusia di segala zaman, dari sejak lahirnya kekristenan atau agama kristen sampai zaman sekarang. Pertanyaan tentang keimanan kristen tidak memudar, terus ditanyakan orang, di ragukan, disalahmengerti, bahkan diolok dan dihujat. Namun, fakta membuktikan semakin dipertanyakan, semakin terjawab. Semakin di ragukan, semakin terpercaya. Bahkan, Alkitablah buku yang paling banyak dibaca umat manusia di dunia saat ini.
Oleh karena itu ada suatu tanggung jawab besar bagi kita umat kristen untuk di mana saja dan kepada siapa saja mesti siap sedia untuk dapat memberi jawaban, terhadap pertanyaan tentang iman kristen. Pada kitab Kisah Para Rasul pasal 2 ayat 1-13 diawali dengan peristiwa Pentakosta, yaitu hari di mana dicurahkannya Roh Kudus atas para Rasul sehingga mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus. Lidah- lidah api turun atas mereka dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain dari berbagai bangsa lain yang waktu itu berkumpul di Yerusalem. Rasul-rasul dapat berkata-kata dalam berbagai bahasa mereka yang berasal dari Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, Roma, Arab dan Kreta. Para Rasul menceritakan dan bersaksi tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Orang- orang yang mendengarkan tercenggang dan terheran-heran, sambil berkata seorang kepada yang lain: Apakah artinya ini? Tetapi orang lain juga ada yang menyindir bahwa mereka sedang mabuk oleh anggur manis. Para rasul yang diwakili Petrus bangkit dan menjawab dengan tegas dan berani berkata bahwa mereka tidak sedang mabuk anggur (ay. 14-15).
Rasul Petrus menjelaskan apa yang mereka sudah alami dan dengan penuh keberanian menjelaskan perbuatan-perbuatan Allah dalam Yesus Kristus. Yesus yang telah disalibkan dan mati namun telah dibangkitkan dan ditetapkan oleh Allah sebagai Juruselamat dunia, sebagai Tuhan dan Kristus (ay. 36). Mereka yang mendengarkan para Rasul terheran-heran karena mereka mengenal para Rasul adalah orang- orang yang berasal dari Galilea. Mereka adalah rakyat biasa dan orang-orang sederhana. Sikap mereka yang berani sangat bertolak belakang dengan waktu sebelumnya, di mana para rasul sewaktu Yesus Kristus mati di salib, mereka takut dan lari bersembunyi. Mereka tidak berani tampil keluar. Namun setelah peristiwa Pentakosta di mana mereka dipenuhi oleh Roh Kudus, mereka mengalami titik balik. Mereka menjadi berani bersaksi dan memberitakan Kerajaan Allah serta memberitakan Injil. Bahkan mereka berkotbah dengan penuh kuasa. Saat Rasul Petrus berkotbah, 3000 jiwa bertobat.
Dari peristiwa yang dicatat di Kisah Para Rasul pasal 2 ayat 14-40 , kita bisa melihat ada 3 hal pekerjaan yang Roh Kudus kerjakan bagi kita. Tujuannya untuk membantu orang percaya dan menjawab serta menjangkau orang-orang yang belum mengenal kekristenan:
Pertama, Roh Kudus memberikan keberanian di dalam melayani. Di saat para rasul dituduh sedang mabuk anggur, mereka bangkit dan membantahnya. (ay.14 ). Selain itu, mereka berani menyampaikan kebenaran Firman Tuhan dan Injil kepada orang-orang Yahudi (ay. 23, 36, 40 ). Keberanian murid-murid Yesus ini kontras dengan waktu Yesus di salibkan di mana semua murid takut, lari dan bersembunyi. (Markus 14:50; Yoh 20:19). Roh kudus-lah yang memberi keberanian kepada mereka untuk berapologetik terhadap tudahan mabuk anggur. Juga untuk berkotbah dan memberitakan injil kepada orang Yahudi serta menantang orang Yahudi untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat.
Kedua, Roh Kudus memberi kemampuan di dalam melayani. Dalam peristiwa itu Rasul Petrus tampil sebagai pengkotbah yang luar biasa, padahal dia hanya seorang nelayan biasa. Namun oleh Roh Kudus yang memenuhinya, ia diberi kemampuan dan kuasa sehingga Rasul Petrus dapat melayani dan hasilnya 3000 jiwa bertobat. Dalam 1 Kor 12:8-10 dikatakan bahwa Roh Kudus melengkapi setiap orang percaya dengan karunia-karunia untuk melayani .
Ketiga, Roh Kudus memberi buah arau gasil dalam pelayanan. Keberhasilan dalam suatu pelayanan tidak bisa kita klaim sebagai kehebatan dan kepintaran kita semata. Namun semuanya oleh karya Roh Kudus melalui pelayanan yang kita kerjakan (ay. 37-38, 41).
Manusia bisa sadar akan dosa-dosa nya semata-mata karena pekerjaan Roh Kudus (Yohanes 16:8): “ Dan Jika Ia (Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Jadi, kita akan mampu memberi jawab pada orang-orang di luar kristen yang bertanya tentang iman kita. Bahkan dapat menjangkau mereka bila kita mengalami kepenuhan oleh Roh Kudus terlebih dahulu sebagai mana Para Rasul sudah alami . Roh Kususlah yang akan memberi kebranian, kemampuan dan hasil dari pelayanan kita, Amin. (BES)