Back   
BERSYUKUR SEBAGAI SERUAN IMAN
"Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku" (Mazmur 138:1-3)
Kata syukur dalam bahasa Ibrani adalah YADAH. Kata YADAH sendiri dibentuk dari tiga aksara Ibrani yakni יָ (yod), דָ (dalet) & ה (he). Jika dilihat dari pemaknaan huruf paleo hebrew atau aksara kuno Ibrani, maka ditemukan makna yang menarik. Makna ini dapat secara jelas disajukan dalam Mazmur 100:4: "Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!". Jadi makna bersyukur adalah orang yang masuk ke dalam hadirat Tuhan untuk menerima penyingkapan dari Tuhan.
Syukur bukan hanya berterimakasih karena kebaikan-kebaikan Tuhan. Lebih dalam dari itu, syukur kita sebenarnya merupakan seruan iman kepada Allah yang mahatinggi. Melalui bacaan HBC kita hari ini di Mazmur 138, mari kita melhat bagaimana Daud menggambarkan ucapan syukur yang merupakan seruan iman.
Pertama, seruan iman dengan segenap hati (ayat 1a). Mazmur 138:1a mengatakan "Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku". Daud mengawali syukurnya dengan segenap hati. Frasa segenap hati dalam pandangan Ibrani berarti dengan segenap pikiran, emosi dan keputusan hidup. Ucapan syukur yang tidak biasa karena melibatkan seluruh aspek penting dalam kehidupan.
Kedua, seruan iman dihadapan allah lain (ayat 1b). Mazmur 138:1b mangatakan "di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. " Kata bermazmur pada bagian ini adalah membuat musik atau bermazmur dengan musik. Daud melakukan ini dihadapan para allah atau para ilah lain. Ini adalah bentuk seruan iman bahwa hanya ada satu Allah yang benar yakni Allah yang disembah Daud dan orang-orang Israel.
Ketiga, seruan iman karena kekudusan Tuhan (ayat 2a). Mazmur 138:2a mengatakan "Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu" Bait Allah adalah representasi dari kehadiran Allah. Disanalah Allah hadir dan itulah rumah bagi nama-Nya (2 Samuel 7:13). Syukur membawa Daud masuk ke dalam hadirat-Nya supaya nama Tuhan dan kekudusan-Nya itu yang menguasai dirinya.
Keempat, seruan iman karena kasih dan setia Allah (ayat 2b). Mazmur 138:2b mengatakan "oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu" Jelas ini adalah seruan iman karena kasih dan setia Tuhan. Kasih dan setia Tuhan yang lebih dari hidup kata Daud (Mazmur 63:4). Artinya kasih setia Tuhan adalah segalanya bagi Daud.
Kelima, seruan iman sebab nama dan janji Tuhan (ayat 2c). Mazmur 138:2c mangatakan "sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu." Tidak hanya kasih setia Tuhan yang segalanya bagi Daud, nama Tuhan dan janji Tuhan juga segalanya bagi Daud. Bahkan dikatakan melebihi segala sesuatu.
Keenam, seruan iman karena Tuhan yang menjawab doa (ayat 3a-b). Mazmur 138:3a-b mangatakan "Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku" Bagi Daud, Tuhan menjawab setiap seru doanya. Bukankah ini juga seruan iman yang percaya bahwa Tuhan itu adalah Tuhan yang tidak tuli. Dia menjawab setia seruan doa.
Ketujuh, seruan iman karena Tuhan yang memberi kekuatan (ayat 3c). Mazmur 138:3c mangatakan "Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku." Tidak hanya menjawab doa, bagi Daud, Tuhan juga memberikan kekuatan kepada Daud. Kekuatan menjadi salah satu jawaban doa dari seruan Daud di masa kesesakan. Oleh sebab itulah dia bersyukur.
Melalui renungan ini, Daud telah menunjukkan bahwa ucapan syukur bukanlah ucapan biasa. Syukur bagi Daud juga merupakan seruan iman. Syukur itu telah "melemparkan" Daud untuk masuk ke dalam hadirat-Nya, untuk dikuasai dan diarahkan dan dipimpin oleh Dia, Tuhan yang Benar, Tuhan atas segala tuhan. Bagaimana dengan seruan ucapan syukur kita? Saya berdoa ucapan syukur kita bukanlah ucapan biasa tapi juga merupakan seruan iman kepada Dia. Tuhan Yesus Memberkati. (YAS)